Mau Khotbah? Baca ini dulu!

  • Whatsapp

Saudara mau berkhotbah, atau memiliki panggilan untuk memberitakan firmanNya? Puji Tuhan!!. Berarti Saudara baru saja mendapatkan kepercayaan dari Allah untuk membawakan satu tugas pelayanan yang penting di lingkungan Saudara atau dimanapun Saudara ditempatkan oleh Allah.

Namun biasanya untuk pertama kali memulai pekerjaan besar ini, kita mengalami kecanggungan dan lain sebagainya, sama seperti saya waktu pertama kali berkhotbah dahulu namun, mintalah pertolongan Roh Kudus maka Ia akan menuntun Saudara bahkan saat Saudara berkata-kata di mimbar.

Read More

Berikut ini beberapa hal penting yang perlu Saudara ketahui dalam belajar berkhotbah untuk pemula:

1. Memahami Dengan Baik Pengertian Khotbah

Hal pertama sekali yang perlu Saudara ketahui adalah pengertian khotbah itu sendiri. Apa perbedaan dan persamaannya dengan pidato? Dengan mengetahuinya maka Saudara akan mendapatkan arah untuk mengembangkan kemampuan berkhotbah.

2. Bersiap Mengembangkan Karakter Sebagai Pengkhotbah

Apakah seorang pengkhotbah memiliki karakter khusus? Jawabnya: TENTU SAJA. Berkhotbah berbeda dengan berpidato. Jika Saudara berpidato, orang mungkin hanya akan tertarik dengan isi pidato Saudara saja.

Tapi jika Saudara berkhotbah, orang akan menyimak isinya dan melihat kesesuaiannya dengan karakter Saudara. Semakin Saudara dikenal oleh audiens semakin besar perhatian mereka pada kesesuaian tersebut.

3. Mengetahui Metode Penafsiran Alkitab Sederhana

Kemampuan menafsirkan Alkitab sangat penting bagi seorang pengkhotbah. Jangan sampai Saudara mengambil mentah-mentah begitu saja bagian-bagian tertentu dalam Alkitab lalu mengkhotbahkannya. Bisa jadi Saudara keliru memahami maksud dari bagian Alkitab tersebut. Jika ini terjadi maka berarti Saudara sudah menyampaikan hal yang keliru kepada jemaat. (Tips saya, untuk Khotbah persiapkan jauh-jauh hari dan yang paling penting berdoa)

Ada banyak metode penafsiran Alkitab yang dikembangkan dalam ilmu homiletika (ilmu berkhotbah). Namun untuk bisa menguasai Saudara perlu secara khusus, dalam waktu yang lama. Lalu bagaimana jalan keluarnya?

Pelajari metode penafsiran yang sederhana. Mudah dipahami dan mudah dipraktekkan. Misalnya metode tafsir narasi dan metode penafsiran dengan menggunakan lingkaran hermeneutika. Mungkin Saudara bisa mencari buku-buku mendalam mengenai hal ini, Jika belajar di Sekolah Tinggi Teologia, Mata Kuliah ini ada.

4. Kuasai Tehnik Menyusun Khotbah

Ini adalah tentang bagaimana menyusun khotbah yang sistematis dan runtut sehingga khotbah yang dihasilkan padat, tidak terlalu panjang, dan tidak bertele-tele. Meskipun Saudara sudah berhasil merumuskan ide-ide yang bagus dan bermanfaat bagi audiens tapi jika ide-ide tersebut tidak tersusun dengan sistematis maka akan sulit dipahami dan diikuti oleh para audiens.

Jadinya ide-ide cemerlang Saudara terkubur oleh cara penyusunan khotbah yang kacau. Jadi, berilah diri Saudara waktu untuk mempelajarinya.

5. Temukan Cara Untuk Menyampaikan Khotbah Yang Menarik

Menyampaikan khotbah adalah bagian akhir dan puncak dari suatu rangkaian kegiatan berkhotbah. Semua langkah yang Saudara tempuh, mulai dari belajar teorinya, praktek, mulai menyusun, dll, akan terbukti di atas mimbar.

Dengan begitu, bagian ini pun harus Saudara beri perhatian penting dalam belajar berkhotbah. Apakah Saudara akan menyampaikan khotbah dengan teks atau tanpa teks, tidak masalah. Keduanya tetap membutuhkan latihan dan persiapan yang baik.

Kunci utamanya adalah Saudara percaya diri dan mampu menyampaikan khotbah dengan komunikatif. Bagaimana bisa seperti ini? Berdoa dan Belajarlah! (Sampai saat inipun saya tetap belajar bagaimana menjadi pembicara yang baik dimimbar)

Semoga bermanfaat, Tuhan Yesus Memberkati.

Related posts

Leave a Reply