Ayat Utama: “Tetapi Ia tertikam karena kesalahan kita, diremukkan karena kejahatan kita. Ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:5).
Renungan:
Kematian Kristus di kayu salib adalah momen penting dalam sejarah keselamatan manusia. Di sana, Kristus mengorbankan hidup-Nya demi menebus dosa manusia. Di sini, mari kita memaknai kembali kematian Kristus dan memahami artinya bagi kehidupan kita.
- Kristus mati untuk menghapus dosa kita. Kematian-Nya adalah pengorbanan yang sepenuhnya dan sempurna. Kita tidak perlu melakukan apa-apa untuk mendapatkan pengampunan dosa, karena Kristus telah membayar semuanya dengan darah-Nya yang mahal. Kita hanya perlu percaya dan menerima-Nya sebagai Juruselamat kita.
- Kristus mati untuk memberikan kita hidup yang baru. Kematian Kristus adalah akhir dari kehidupan-Nya yang fana, tetapi juga merupakan awal kehidupan yang baru bagi kita. Kita dapat memiliki pengharapan hidup kekal karena Kristus telah bangkit dari kematian. Dalam hidup ini yang baru, kita diundang untuk hidup dalam kasih dan kebenaran, dengan mempersembahkan hidup kita sebagai korban yang hidup dan yang berkenan kepada Allah.
- Kristus mati untuk menunjukkan betapa besar kasih Allah kepada kita. Kematian Kristus adalah tindakan kasih tanpa syarat. Kristus tidak pernah meminta kita untuk mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan keselamatan kita. Sebaliknya, Kristus datang untuk memberikan keselamatan itu secara cuma-cuma, sebagai hadiah kasih Allah bagi kita. Dalam menghayati makna kematian Kristus, kita diingatkan akan betapa besar kasih Allah kepada kita dan diarahkan untuk hidup dengan kasih yang sama, mengasihi sesama kita dengan kasih yang tulus dan tanpa syarat.
Doa:
Tuhan, terima kasih atas pengorbanan-Mu yang besar di kayu salib. Terima kasih karena Engkau mengorbankan hidup-Mu demi menebus dosa kita. Bantu kami untuk menghayati makna kematian-Mu, dan hidup dengan kasih dan kesetiaan kepada-Mu dan sesama kami. Amin.