Ayat Bacaan: Yesaya 40:1-5
Kerangka Khotbah:
Kalau seorang presiden mau datang ke sebuah kelurahan, pasti gubernur, bupati dan aparat setempat akan sibuk sekali menyiapkan jalan bagi presiden. Padahal dia cuma ingin ke SATU kelurahan saja, tapi seluruh daerah sekitarnya menjadi sibuk luar biasa. Bagaimana dengan kita mempersiapkan jalan Tuhan? Apakah semua kita menjadi sibuk ?
Ada tiga hal yang diperlukan untuk menyiapkan jalan bagi kemuliaan Tuhan :
1. Harus ada keinginan atau kemauan untuk terlibat.
Harus ada keinginan atau kemauan untuk terlibat dalam mempersiapkan orang-orang, bangsa dan lingkungan untuk berjumpa Tuhan. Jangan kita malas, santai, tidur atau lebih parah malah kita ditemukan sedang sibuk dengan ilah-ilah jaman yang lain.
Kalau misalnya ada sebuah proyek jalan tol dan kepala proyeknya malas, dan boss besar datang melihat kemalasan itu dan deadline mulur, apa yang terjadi ? Pastilah kepala proyek itu dipecat dan digantikan!
Orang gila di Gadara yang kerasukan banyak setan (baca Lukas 8: 26-39, Matius 8:28) langsung memberitahukan berita tentang Kristus pada 10 kota dekapolis setelah kerasukannya disembuhkan Yesus. Apakah kita kalah dengan orang gila ini ? Bukankah kita juga disembuhkan dari “kerasukan” kita ?
2. Keterampilan
Setelah mempunyai keinginan untuk terlibat, selanjutnya kita harus memiliki keterampilan. Dalam sebuah proyek jalan tol, ada berbagai macam orang ahli. Ada yang ahli menghitung tanah, mengukur semen, spesialis alat-alat berat, dll. SETIAP jemaat dalam rumah Tuhan sebenarnya mempunyai panggilan dalam ‘proyek’ Tuhan, dan gereja terpanggil untuk menyediakan pelatihan untuk jemaat.
3. Gotong-Royong
Setelah mempunyai keinginan dan keterampilan, selanjutnya kita harus bersedia untuk bergotong-royong dengan sesama pekerja Kristus.
Dalam sebuah proyek ada seorang pekerja yang bagiannya hanya memacul tanah. Ia berandai-andai kenapa dia tidak menjadi spesialis alat berat yang bisa mengendalikan bulldoser yang besar dan kuat. Pemikiran seperti ini adalah keliru karena sebenarnya ada pekerjaan-pekerjaan penting dalam proyek itu yang terlalu detail untuk dikerjakan oleh alat berat dan hanya si pemacul ini satu-satunya orang yang bisa mengerjakannya. Tanpa dia, semua alat-alat berat yang besar-besar itu tidak ada artinya. Pekerjaan si pemacul ini PENTING dan VITAL untuk kelanjutan proyek itu.
Setiap kita mempunyai bagian masing-masing. Ada dari kita yang terpanggil untuk bersaksi di pasar, di kantor, komsel, di rumah, di jalanan, dimana-mana. Kalau semua orang hanya mengandalkan pendeta untuk memberitakan kebenaran Tuhan, maka itu sama seperti menyuruh satu orang membangun jalan tol besar sendirian. Sampai pendeta itu mati pun kemungkinan besar jalan tol itu masih belum selesai!
Setiap orang percaya harus ambil bagian dalam pekerjaan “Proyek” Tuhan. Setiap kita terpanggil untuk menjadi “suara yang berseru-seru: Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!