Hidup Bagi Allah

  • Whatsapp

Ayat Bacaan : Roma 6:11

Kerangka Khotbah :

Sesungguhnya ketika Tuhan mengorbankan diri-Nya di salib Golgota, bukanlah karena kecelakaan juga bukan perbuatan tanpa tujuan. Tujuan Tuhan dalam menyelamatkan umat-Nya adalah untuk memuliakan nama-Nya. Ketika manusia pertama kali diciptakan Tuhan, Alkitab menyatakan sungguh amat baik. Namun demikian, kemuliaan Tuhan itu menjadi hilang ketika manusia jatuh dalam dosa. Kapan itu? ketika manusia pertama, Adam dan Hawa memilih lebih menuruti hawa nafsu,daripada menuruti perintah Allah. Sejak itulah manusia menjadi makhluk yang berdosa dan cenderung mememiliki tabiat dosa. Itulah sebabnya Tuhan datang kedunia untuk menebus dosa kita, memulihkan kehidupan kita dan mengembalikan jati diri kita sehingga kita menyadari bahwa hidup ini sesnungguhnya bukan milik kita lagi tetapi Kristus yang hidup dalam kita( Fil 1:21,Gal 2:20)

Praktek Hidup Bagi Allah
Bagaimana praktek nyata hidup bagi Allah?
Melalui 2 Kor 5:15-17 kita dapat melihat beberapa hal mengenai hidup bagi Allah.
1. Meninggalkan hidup lama, mengenakan hidup baru
    2 Kor 5:15 mencatat “Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”

Ayat ini mengingatkan kita bahwa memang hidup kita sesungguhnya bukan milik kita , tetapi milik Kristus dan harus dipergunakan untuk kemuliaan Tuhan.
Seperti apa hidup memuliakan Tuhan?
a. Perubahan pola pikir (ay.16
b. Perubahan tingkah laku ( ay.17)
c. Perubahan status

2. Melakukan kehendak Tuhan
   Kolose 3:23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”

3. Menyerahkan hidup menjadi alat kemuliaan Tuhan.
Untuk menjadi alat kemuliaan Tuhan, kita tidak harus menjadi pendeta atau pengkhotbah ulung, tetapi melalui hal-hal yang mungkin kita anggap sederhana, tetapi kalau kita lakukan dengan ketulusan,bisa jadi itulah cara Tuhan memakai kita menjadi alat kemuliaan nama-Nya.

Related posts

Leave a Reply to Dolber Derebi

2 comments