Gereja = Keluarga Allah

  • Whatsapp

Ayat Bacaan:  Efesus pasal 2 ayat 11 sampai 22

“Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,”  Efesus pasal 2 ayat 19

Read More

Setiap kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus memiliki status baru dalam hidupnya, yaitu disebut sebagai anak-anak Allah: “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.”  (Galatia pasal 3 ayat 26). 

Dengan demikian Allah menjadi Bapa kita, kita menjadi anak-anakNya dan orang-orang percaya lainnya menjadi saudara-saudara kita dalam sebuah keluarga rohani.  Rasul Yohanes menambahkan,  “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.”  (1 Yohanes pasal 3 ayat 1).  Jadi,  “…kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.”  (Galatia pasal 4 ayat 7).

Sebagai anak, kita membutuhkan suatu tempat untuk kita tinggal dan bertumbuh, dan tempat itu adalah sebuah keluarga (gereja).  Gereja, dalam bahasa Yunani disebut ekklesia (ek = keluar, kaleo = memanggil), merupakan persekutuan orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan masuk ke dalam terangNya yang ajaib  (baca 1 Petrus pasal 2 ayat 9).  Itulah sebabnya orang Kristen harus tertanam dalam sebuah gereja lokal.  Masih banyak orang Kristen yang tidak tertanam dalam sebuah gereja lokal, yang lebih suka berpindah-pindah gereja, suka pilih-pilih siapa yang berkotbah.  Itu bisa diibaratkan seperti tanaman yang belum berakar terlalu kuat yang kemudian dicabut dan ditanam lagi di tempat lain.

Sebagai anak-anak Tuhan yang mengalami kelahiran baru di dalam Kristus, kita ini diumpamakan seperti bayi yang baru lahir:  butuh susu dan makanan rohani, butuh perawatan dan perlindungan dari orang tua rohani dan juga kakak-kakak rohani kita.  Itulah pentingnya sebuah gereja lokal.  Jadi kita bukan hanya datang memenuhi bangku gereja yang kosong tanpa mengenal satu dengan yang lainnya.  Kita membutuhkan persekutuan dengan saudara seiman lainnya untuk membimbing kerohanian kita.

Janganlah ingin bebas sekehendak hati tanpa ada orang lain yang mengawasi hidup kita.  Jika kita takut memiliki komitmen dan takut dibentuk akan membuat kita tidak bisa bertumbuh dan menjadi dewasa rohani.

Ingat!  Seorang bayi tidak bisa bertumbuh dengan sehat tanpa adanya keluarga!

Related posts

Leave a Reply to Jhon B R

6 comments

  1. wow, super sekali renungan firman Tuhanya tq ,aku terharu,,,
    jadi: apa yg harus …
    untuk menolong orang yang blm percaya supaya keluar dari dalam gelap masuk kepada terang-Nya Kol 1:13
    apa yg harus diperbuat supaya org ikut Yesus,?
    TYm.

  2. Rindukanlah firman Tuhan siang dan malam degan cara membaca dan merenungkan nya.

  3. Shalom,hal yang paling pertama adalah berdoa, minta Roh Kudus mengetuk hatinya dan melunakkannya karena sesungguhnya orang menjadi percaya karena pekerjaan Roh Kudus didalamnya. Kenalkan dengan pribadi Yesus lebih lagi. Ajak ke gereja dan arahkan mengikuti komsel-komsel. Terima kasih, GBU.